Minggu, 01 November 2015

WANIDA

Dear diary.


Kisah ini aku tuliskan saat dalam perjalanan tour bersama teman-temanku. Seketika itu juga aku mengingat sebuah mitos dan kemudian di film-kan oleh salah satu production house di Thailand. Mitos yang menceritakan tentang seorang gadis yang tewas dibunuh yang kemudian di mutilasi, sayangnya bagian kepalanya masih belum ditemuka, Wanida, namanya. Arwah tersebut akan selalu bergentayangan jika bagian kepalanya belum ditemukan, pasalnya jika ada orang yang melihat kepala tersebut namun tidak membawanya ke tempat kejadian, maka kepala orang yang akan menjadi gantinya. Cerita ini terus tersebar ke seluruh penjuru hingga seorang anak sekolah mengalami kejadian yang mengenaskan. Dia menemukan ‘bagian yang hilang’ dari sang arwah penasaran. Sayanganya, ia tidak membawanya ke tempat kejadian dan saat pulang sekolah ia mengalami kecelakaan yang menewaskan dirinya. Entahlah, alasan apa yang membuatnya tidak mau mengembalikannya. Takut atau tidak tau dimana kejadiannya. Beberapa waktu kemudian, seorang anak sekolah kembali mengalami hal yang serupa. Ia juga menemukan ‘bagian yang hilang’ dari sang arwah di laci meja di kelasnya dan bertekad akan menyelesaikan misteri ini dalam waktu 2 hari. Setelah ia menemukan ‘benda’ tersebut, secara tak sengaja ia memandang ke sebuah kaca yang terdapat dikelasnya. Kaca tersebut dalam keadaan retak. Anehnya, saat ia berkaca, ia melihat bagian kaca yang retak tersebut tepat berada di lehernya. Seakan-akan sesuatu terjadi pada dirinya tak lama lagi. Bersusah payah ia mencari tempat kejadian dan ia belum juga menemukannya. Ia selalu di teror rasa bersalah dan takut. Hingga akhir waktu yang ia miliki, ia harus merelakan dirinya menggantikan ‘sang arwah’. Di bagian akhir film, anak sekolah tersebut menangis saat ‘kepalanya’ diambil sebagai gantinya.
Merinding. Dan kebetulan perjalanan kali ini melewati perkuburan yang terletak di kiri-kanan jalan yang ditambah dengan suasana yang sedikit mencekam.  Bagaimana pun itu, cerita tetaplah cerita. Yang utama ialah percaya kepada Tuhan.



Sincerely with all frightened


Ra

Tidak ada komentar: