Jumat, 20 November 2015

Aku dan Buku “Ensiklopedia itu Menyenangkan”

[Books]
Aku dan Buku “Ensiklopedia itu Menyenangkan”

Sawadde kha…

Books, books, and books…

Kalau ngomongin buku, biasanya sih gak jauh-jauh dari yang namanya ‘novel’. Yup, jenis buku apalagi yang paling sering dibaca selain novel.

Buku pelajaran??? No, hanya saat belajar aja.

Kamus???? Digunakan hanya saat dibutuhkan saja dan kadang pun juga harus meminjam, karena malas membawanya atau membeli  L

Diary???? Menuliskan segala keluh-kesah dan segala curhatan yang tidak tersalurkan.



Bagaimana dengan ‘Ensiklopedia’??? 


Ensikolpedia yang sekarang ini memang sedikit berbeda dengan kebanyakan. Ensiklopedia memang membahas tentang segala ilmu pengetahuan dan hal-hal yang ada serta terjadi disekeliling kita. Tenang saja teman, ensiklopedia tidak seseram atau se-pusing yang kalian bayangkan. Ensiklopedia itu menyenangkan. Bagaimana tidak, dengan ensklopedia, ilmu yang kita dapat akan terus bertambah, selain kita mendapatkan ilmu yang dipelajari di sekolah/kampus.

Membaca ensiklopedia bukan hanya untuk golongan anak-anak atau orang tua, bahkan ilmuwan, lho. Semua bisa membacanya J. Benar-benar menyenangkan ketika kita mengetahui apa yang sebenarnya terjadi disekeliling kita dengan membaca ensiklopedia.


Buku ensiklopedia yang sekarang ini, telah di design sedemikian rupa agar menarik untuk dibaca. Yang biasanya hanya terdapat penjelasan di setiap bagian/materi. Kini, telah dilengkapi dengan berbagai sumber informasinya, ilustrasi yang unik dan diselipkan mengenai fakta-fakta yang menarik dan nyata.

Menyenangkan, bukan? 

Mau bukti nih…

Ini sebagian dari isi buku ensiklopedia-ku.


(ini sebagian contoh ilustrasi dan fakta singkat-nya, lhooo)





(hadiah sebagai juara kelas sewaktu di SMP kelas 8. Buku yang menginspirasi-ku agar menyukai semua jenis buku)


(jeng...jeng..... ini dia serial Einstein-ku... ada yang mau baca?)


Oh ya, ngomong-ngomong soal buku ensiklopedia. Awalnya aku sendiri kurang menyukai buku ensiklopedia. Alasannya ya simpel aja, membaca buku ensiklopedia sama saja membaca buku pelajaran. Tapi, semenjak mendapat hadiah dari wali kelas sewaktu SMP kelas 8 (kalau sekarang sih, udah kuliah ya sekitar 6 tahun yang lalu deh), karena juara kelas, beliau memberikan buku tersebut sebagai hadiah dan motivasi agar lebih menyukai segala jenis buku. Dan sampai sekarang buku tersebut masih ada dan menjadi buku ensiklopedia pertama yang aku miliki dan sukai hingga sekarang.

Karena udah terlanjur suka membaca buku pemberian wali kelas. Maka, sejak saat itu aku selalu pergi ke toko buku agar bisa mendapatkan buku tersebut dengan seri yang baru. Ya, dan aku juga baru tau, kalau buku ensiklopedia yang aku miliki merupakan buku ensiklopedia seri Einstein aja Ingin Tahu !.


Bagi teman-teman yang ingin tau tentang isi dari masing-masing buku, kalian dapat meng-klik setiap judul di bawah ini:





Petualangan bersama Einstein: Safari


Khob khun kha....
Terima kasih...

The Palace of Illusions: Ketulusan Cinta para Pandawa

[Review Buku]
The Palace of Illusions: Ketulusan Cinta para Pandawa
Hai, teman-teman…
Sekarang waktunya review buku…. Yeay \ J / …
Let’s check it out.

 
(ini dia penampakan bukunya….)

PROFIL BUKU:
Judul                           : The Palace of Illusions (Istana Khayalan)
Genre                           : Romance-History (Terjemahan)
Penulis                          : Chitra Banerjee Divakaruni
Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama
Tebal halaman             : 496 halaman
ISBN-10                     : 979-22-4556-1
ISBN-13                  : 978-979-22-4556-1

Bercerita, berbicara dan membahas  mengenai buku ataupun novel. Kali ini yang akan Ra bahas adalah sebuah novel terjemahan yang berjudul The Palace of Illusions. Sebelum Ra melanjutkan review bukunya.

Pernahkah di antara teman-teman menonton film Mahabharata?

Pastinya, pernah. Ya, film Mahabharata ini memang diadaptasi dari sebuah novel yang berjudul The Palace of Illusions. Dan satu lagi, (hampir) semua teman-teman yang menonton film ini, selalu memperhatikan Arjuna (Shahreer Sheikh), salah satu dari 5 Pandawa yang tampan.  


Yup, langsung saja.

The palace of Illusions atau Istana Khayalan ini menceritakan tentang kisah Mahabharata yang di ceritakan kembali oleh Chitra Banerjee Divakaruni dengan sangat manis dan dari sudut pandang perempuan. Kisah yang di awali dengan kelahiran sang Dropadi dari dalam api bersama sang kakak, Drestadyumna atau Dre. Dropadi dan Drestadyumna merupakan saudara kembar. Yang pada awalnya sang ayah melakukan sebuah ritual selama sebulan penuh agar bisa memilki anak laki-laki yang akan memenuhi takdirnya sebagai pembalas dendam sang ayah kepada musuh bebuyutannya, Drona. Sayangnya, saat seluruh permintaan sang ayah dipenuhi oleh Sang Dewa, maka keluarlah Dre dari dalam api. Namun, setelah keluarnya Dre, api persembahan tidak langsung padam, melainkan masih tetap menyala yang menandakan bahwa ritual belum selesai. Tak lama kemudian, keluarlah Dropadi dari dalam api. Dengan sigap dan cepat, Dre langsung menggandeng tangan Dropadi agar tidak jatuh, dan mereka berdua berjalan menuju sang ayah. Raja Drupada, langsung menyambut mereka dengan suka cita dan langsung menggendong mereka berdua. Tak lama setelah itu, terdengar sebuah suara yang menggema “Ku berikan kau seorang anak laki-laki agar bisa membalaskan dendam-mu dan seorang anak perempuan yang akan mengubah sejarah”.

Kisah berlanjut pada sebuah sayembara untuk pernikahannya. Saat sayembara dimulai, seorang yang di duga berasal dari kaum brahmana, mengajukan diri untuk mengikuti sayembara dan dia memenangkan sayembara tersebut. Maka, resmilah Dropadi menjadi seorang istri dari seorang brahmana yang ia sendiri tidak mengetahui namanya. Sebuah rahasia akhirnya terbongkar, bahwa sebenarnya sang brahmana adalah Arjuna, anggota dari 5 Pandawa. Lalu, Arjuna membawanya ke sebuah tempat tinggal yang sangat jauh dan terpencil. Sesaat tiba dirumah, Arjuna memperkenalkan Dropadi sebagai istrinya kepada sang ibu, Kunti. Namun, bagi Kunti, ia telah mengajarkan sifat adil kepada kelima anak-anaknya “apapun yang kalian miliki harus dibagi 5”. Dan sejak saat itu, Dropadi harus menikah bersama seluruh putra Pandawa, yang artinya ia harus menikah bersama kakak dan adik-adik dari Arjuna. Pernikahan Dropadi awalnya ditentang oleh sang Ayah, namun setelah mengetahui bahwa calon menantunya adalah putra Pandawa yang sangat terampil dalam berperang dan sangat sayang kepada putrinya, Dropadi, akhirnya Raja Drupada segera menyelenggarakan pernikahan yang sangat mewah dan besar-besaran untuk semua anggota istana dan rakyatnya.

Kisah berlanjut pada pengasingan Dropadi atau yang biasa di sapa dengan “Panchali” yang diakibatkan oleh Yudistira. Saat itu Yudistira sedang bermain dadu bersama para undangan disaat acara peresmian istana baru mereka. Sayangnya, Yudistira yang sangat suka bermain dadu ini sudah melewati batas. Ia bermain sambil membuat taruhan yang semakin lama jumlahnya semakin besar. Hingga pada akhirnya, Yudistira mempertaruhkan istananya sendiri didalam permainannya. Sayangnya, ia kalah dalam permainan ini dan istananya pun lenyap seketika. Maka, mereka semua harus pergi keluar istana selama waktu yang di tentukan. Jika mereka melakukan kesalahan kembali, maka istana tidak akan pernah mereka miliki selamanya. Dan ini semua akibat kecerobohan Yudistira.

Kisah ini ditutup dengan adanya cinta terpendam antara Dropadi dan Karna yang ternyata diam-diam saling mencinta, namun kembali dipertemukan dengan jalan yang berbeda. Selanjutnya adalah penghinaan Duryodana, yang di akhiri dengan klimaks adalah pecahnya perang suadara, Pandawa dan Korawa. Ya, bagaimana tidak. Sejak awal Dropadi memang telah ditakdirkan sebagai pengubah sejarah, lebih tepatnya pada Abad Ketiga Manusia.



Beberapa quotes yang terdapat didalam novel ini adalah:

“cinta datang seperti halilintar, dan hilangnya pun demikian. Kalau kau beruntung, cinta yang teapt menemukanmu. Kalau tidak, kau akan menghabiskan hidupmu merindukan orang yang tidak bisa kau miliki”

“masalah akan tetap menjadi masalah kalau kau percaya itu masalah. Dan sering orang melihatmu seperti kau melihat dirimu sendiri”.

“waktu adalah penghapus terbesar, baik penghapus kesedihan maupun kegembiraan”

“karena amarah dan nafsu, dua musuh paling besar kita. Aku sangat mengenal mereka, pendampingku sejak lama—bukan, mereka penguasaku—dan keturunan mereka, dendam!! ~Krishna”

“hidup yang kau jalani sekarang hanyalah gelembung dalam aliran kosmis, terbentuk oleh karma masa-masa hidup yang lain ~ Byasa”

“Kemenangan—bukan dalam pertempuran yang akan dating, melainkan melawan keenam musuh batin yang mengganggu kita semua: Hawa Nafsu, Amarah, Keserakahan, Ketidaktahuan, Kesombongan, dan Kecemburuan”

“biarkan masa lalu itu pergi. Santailah. Biarkan masa depan tiba dengan kecepatannya sendiri, menyingkap rahasia-rahasia pada saatnya”



Minggu, 01 November 2015

WANIDA

Dear diary.


Kisah ini aku tuliskan saat dalam perjalanan tour bersama teman-temanku. Seketika itu juga aku mengingat sebuah mitos dan kemudian di film-kan oleh salah satu production house di Thailand. Mitos yang menceritakan tentang seorang gadis yang tewas dibunuh yang kemudian di mutilasi, sayangnya bagian kepalanya masih belum ditemuka, Wanida, namanya. Arwah tersebut akan selalu bergentayangan jika bagian kepalanya belum ditemukan, pasalnya jika ada orang yang melihat kepala tersebut namun tidak membawanya ke tempat kejadian, maka kepala orang yang akan menjadi gantinya. Cerita ini terus tersebar ke seluruh penjuru hingga seorang anak sekolah mengalami kejadian yang mengenaskan. Dia menemukan ‘bagian yang hilang’ dari sang arwah penasaran. Sayanganya, ia tidak membawanya ke tempat kejadian dan saat pulang sekolah ia mengalami kecelakaan yang menewaskan dirinya. Entahlah, alasan apa yang membuatnya tidak mau mengembalikannya. Takut atau tidak tau dimana kejadiannya. Beberapa waktu kemudian, seorang anak sekolah kembali mengalami hal yang serupa. Ia juga menemukan ‘bagian yang hilang’ dari sang arwah di laci meja di kelasnya dan bertekad akan menyelesaikan misteri ini dalam waktu 2 hari. Setelah ia menemukan ‘benda’ tersebut, secara tak sengaja ia memandang ke sebuah kaca yang terdapat dikelasnya. Kaca tersebut dalam keadaan retak. Anehnya, saat ia berkaca, ia melihat bagian kaca yang retak tersebut tepat berada di lehernya. Seakan-akan sesuatu terjadi pada dirinya tak lama lagi. Bersusah payah ia mencari tempat kejadian dan ia belum juga menemukannya. Ia selalu di teror rasa bersalah dan takut. Hingga akhir waktu yang ia miliki, ia harus merelakan dirinya menggantikan ‘sang arwah’. Di bagian akhir film, anak sekolah tersebut menangis saat ‘kepalanya’ diambil sebagai gantinya.
Merinding. Dan kebetulan perjalanan kali ini melewati perkuburan yang terletak di kiri-kanan jalan yang ditambah dengan suasana yang sedikit mencekam.  Bagaimana pun itu, cerita tetaplah cerita. Yang utama ialah percaya kepada Tuhan.



Sincerely with all frightened


Ra

Sabtu, 06 Juni 2015

Love Expression for Webe

Love Expression for Webe a.k.a Warung Blogger



Suk san wan gerth, mee kwam suk suk mak na kha…

Happy birthday and wish you all the best.

Selamat ulang tahun Warung Blogger, semoga tetap menjadi yang terbaik dan teman terbaik kami.

Terima kasih telah membantu kami dalam bidang blog, khususnya para blogger muda untuk tetap semangat dalam menulis dan selalu men-support kami, agar kami mampu mengembangkan diri kami dengan percaya diri dan memberika kami masukan-masukan yang membangun, supaya kami bisa berdiri sendiri di atas kami.


#warungblogger #HBD #4anniversary #happyblogging #4TahunWB