[Review Buku]
The
Palace of Illusions: Ketulusan Cinta para Pandawa
Hai, teman-teman…
Sekarang waktunya review buku…. Yeay \ J / …
Let’s check it out.
(ini dia penampakan
bukunya….)
PROFIL BUKU:
Judul :
The Palace of Illusions (Istana Khayalan)
Genre :
Romance-History (Terjemahan)
Penulis :
Chitra Banerjee Divakaruni
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Tebal halaman : 496
halaman
ISBN-10 :
979-22-4556-1
ISBN-13 : 978-979-22-4556-1
Bercerita,
berbicara dan membahas mengenai buku
ataupun novel. Kali ini yang akan Ra bahas adalah sebuah novel terjemahan yang
berjudul The Palace of Illusions. Sebelum Ra melanjutkan review bukunya.
Pernahkah
di antara teman-teman menonton film Mahabharata?
Pastinya,
pernah. Ya, film Mahabharata ini
memang diadaptasi dari sebuah novel yang berjudul The Palace of Illusions. Dan
satu lagi, (hampir) semua teman-teman yang menonton film ini, selalu
memperhatikan Arjuna (Shahreer Sheikh),
salah satu dari 5 Pandawa yang tampan.
Yup,
langsung saja.
The
palace of Illusions atau Istana Khayalan ini menceritakan tentang kisah
Mahabharata yang di ceritakan kembali oleh Chitra Banerjee Divakaruni dengan
sangat manis dan dari sudut pandang perempuan. Kisah yang di awali dengan
kelahiran sang Dropadi dari dalam api bersama sang kakak, Drestadyumna atau
Dre. Dropadi dan Drestadyumna merupakan saudara kembar. Yang pada awalnya sang
ayah melakukan sebuah ritual selama sebulan penuh agar bisa memilki anak
laki-laki yang akan memenuhi takdirnya sebagai pembalas dendam sang ayah kepada
musuh bebuyutannya, Drona. Sayangnya, saat seluruh permintaan sang ayah
dipenuhi oleh Sang Dewa, maka keluarlah Dre dari dalam api. Namun, setelah
keluarnya Dre, api persembahan tidak langsung padam, melainkan masih tetap
menyala yang menandakan bahwa ritual belum selesai. Tak lama kemudian,
keluarlah Dropadi dari dalam api. Dengan sigap dan cepat, Dre langsung
menggandeng tangan Dropadi agar tidak jatuh, dan mereka berdua berjalan menuju
sang ayah. Raja Drupada, langsung menyambut mereka dengan suka cita dan langsung
menggendong mereka berdua. Tak lama setelah itu, terdengar sebuah suara yang
menggema “Ku berikan kau seorang anak laki-laki agar bisa membalaskan dendam-mu
dan seorang anak perempuan yang akan mengubah sejarah”.
Kisah
berlanjut pada sebuah sayembara untuk pernikahannya. Saat sayembara dimulai,
seorang yang di duga berasal dari kaum brahmana, mengajukan diri untuk
mengikuti sayembara dan dia memenangkan sayembara tersebut. Maka, resmilah
Dropadi menjadi seorang istri dari seorang brahmana yang ia sendiri tidak
mengetahui namanya. Sebuah rahasia akhirnya terbongkar, bahwa sebenarnya sang
brahmana adalah Arjuna, anggota dari 5 Pandawa. Lalu, Arjuna membawanya ke
sebuah tempat tinggal yang sangat jauh dan terpencil. Sesaat tiba dirumah,
Arjuna memperkenalkan Dropadi sebagai istrinya kepada sang ibu, Kunti. Namun,
bagi Kunti, ia telah mengajarkan sifat adil kepada kelima anak-anaknya “apapun
yang kalian miliki harus dibagi 5”. Dan sejak saat itu, Dropadi harus menikah
bersama seluruh putra Pandawa, yang artinya ia harus menikah bersama kakak dan
adik-adik dari Arjuna. Pernikahan Dropadi awalnya ditentang oleh sang Ayah,
namun setelah mengetahui bahwa calon menantunya adalah putra Pandawa yang
sangat terampil dalam berperang dan sangat sayang kepada putrinya, Dropadi,
akhirnya Raja Drupada segera menyelenggarakan pernikahan yang sangat mewah dan
besar-besaran untuk semua anggota istana dan rakyatnya.
Kisah berlanjut
pada pengasingan Dropadi atau yang biasa di sapa dengan “Panchali” yang diakibatkan
oleh Yudistira. Saat itu Yudistira sedang bermain dadu bersama para undangan
disaat acara peresmian istana baru mereka. Sayangnya, Yudistira yang sangat
suka bermain dadu ini sudah melewati batas. Ia bermain sambil membuat taruhan
yang semakin lama jumlahnya semakin besar. Hingga pada akhirnya, Yudistira
mempertaruhkan istananya sendiri didalam permainannya. Sayangnya, ia kalah
dalam permainan ini dan istananya pun lenyap seketika. Maka, mereka semua harus
pergi keluar istana selama waktu yang di tentukan. Jika mereka melakukan
kesalahan kembali, maka istana tidak akan pernah mereka miliki selamanya. Dan ini
semua akibat kecerobohan Yudistira.
Kisah ini
ditutup dengan adanya cinta terpendam antara Dropadi dan Karna yang ternyata
diam-diam saling mencinta, namun kembali dipertemukan dengan jalan yang
berbeda. Selanjutnya adalah penghinaan Duryodana, yang di akhiri dengan klimaks
adalah pecahnya perang suadara, Pandawa dan Korawa. Ya, bagaimana tidak. Sejak
awal Dropadi memang telah ditakdirkan sebagai pengubah sejarah, lebih tepatnya
pada Abad Ketiga Manusia.
Beberapa quotes yang terdapat
didalam novel ini adalah:
“cinta datang seperti halilintar, dan
hilangnya pun demikian. Kalau kau beruntung, cinta yang teapt menemukanmu. Kalau
tidak, kau akan menghabiskan hidupmu merindukan orang yang tidak bisa kau
miliki”
“masalah akan tetap menjadi masalah kalau kau
percaya itu masalah. Dan sering orang melihatmu seperti kau melihat dirimu
sendiri”.
“waktu adalah penghapus terbesar, baik
penghapus kesedihan maupun kegembiraan”
“karena amarah dan nafsu, dua musuh paling
besar kita. Aku sangat mengenal mereka, pendampingku sejak lama—bukan, mereka
penguasaku—dan keturunan mereka, dendam!! ~Krishna”
“hidup yang kau jalani sekarang hanyalah
gelembung dalam aliran kosmis, terbentuk oleh karma masa-masa hidup yang lain ~
Byasa”
“Kemenangan—bukan dalam pertempuran yang akan
dating, melainkan melawan keenam musuh batin yang mengganggu kita semua: Hawa
Nafsu, Amarah, Keserakahan, Ketidaktahuan, Kesombongan, dan Kecemburuan”
“biarkan masa lalu itu pergi. Santailah. Biarkan
masa depan tiba dengan kecepatannya sendiri, menyingkap rahasia-rahasia pada
saatnya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar